PERAN PENDIDIKAN DALAM PEMBENTUKAN MORAL DI ERA GLOBALISASI
Telah kita
ketahui bersama, bahwa fungsi pendidikan tidak hanya sebatas mentransfer ilmu
saja, namun lebih jauh dari itu, yaitu dapat mengubah atau membentuk karakter
dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika,
maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Namun apa yang
terjadi di era sekarang? Banyak kita jumpai perilaku para pelajar yang kurang
sopan, bahkan lebih ironis lagi sudah tidak mau menghormati kepada orang tua,
baik guru maupun sesama.
Azyumardi
Azra dalam buku "Paradigma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan
Demokratisasi", memberikan pengertian tentang "pendidikan"
adalah merupakan suatu proses di mana suatu bangsa mempersiapkan generasi
mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara
efektif dan efisien. Bahkan ia menegaskan, bahwa pendidikan lebih sekedar
pengajaran, artinya, bahwa pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa
atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri diantara
individu-individu.
Untuk menjawab krisis akhlak
yang terjadi pada era globalisasi ini, maka cara untuk mengatasinya dapat
ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama,
pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan menetapkan pelaksanaan pendidikan
agama, baik di rumah, sekolah maupun masyarakat. Hal yang demikian diyakini,
karena inti ajaran agama adalah akhlak yang mulia yang bertumpu pada keimanan
kepada Tuhan dan keadilan sosial.
Kedua,
bahwa pendidikan akhlak bukan hanya menjadi tanggung jawab guru agama saja,
melainkan tanggung-jawab seluruh guru bidang studi. Guru bidang studi lainnya
juga harus ikut serta dalam membina akhlak para siswa melalui nilai-nilai
pendidikan yang terdapat pada seluruh bidang studi.
Ketiga,
pendidikan akhlak harus didukung oleh kerjasama yang kompak dan usaha yang
sungguh-sungguh dari orang tua (keluarga), sekolah dan masyarakat.
Keempat,
pendidikan akhlak harus menggunakan seluruh kesempatan, berbagai sarana
termasuk tekhnologi modern. dengan sarana yang telah canggih pada masa kini,
seperti: siaran TV, Handphone (HP), surat kabar, majalah, internet dan
tekhnologi lainnya tidak disalahgunakan, sehingga sarana tersebut dapat
mempermudah proses pendidikan demi terwujudnya akhlak yang baik.
Gejala kemerosotan nilai-nilai
akhlak dan moral dikalangan masyarakat sudah mulai luntur dan meresahkan. Sikap
saling tolong-menolong, kejujuran, keadilan dan kasih sayang tinggal slogan
belaka. Bahkan krisis itu telah melanda generasi muda sebagai penerus bangsa.
Adanya sikap, tindakan dan perbuatan yang tidak bertanggung jawab ini bila
dibiarkan terus, maka tak ayal lagi kalau generasi mendatang akan diliputi
kegelapan dan hancurnya tatanan Peri kehidupan umat manusia.