Keep to Fight!

Kamis, April 12, 2012 Unknown 0 Comments

Ponpes UII, 12 April 2012
(Ultah ‘Bahin’ ke-21)


G
oresan ini aku tujukan kepada seorang yang tidak akan aku sebutkan namanya, kecuali di akhir risalah ini. Konon, seorang filsuf pernah berucap, “Jika boleh memilih, tidak terlahirkan di dunia adalah pilihan yang paling baik.”
  Tapi, Kawan! Karena kita sudah terlahirkan, maka tidak ada pilihan lain kecuali satu, terus berjuang alias keep fighting! Jatuh-bangun adalah bagian dari kehidupan yang tak pernah terlewatkan.
  Kawan! Aku pernah membaca postingan ringan di sebuah situs. Begini tulisan itu bertutur mesra padaku, “Single itu prinsip, (tapi) jomblo itu nasib.”
Kawan, masihkah engkau betah dengan kesendirianmu? Pasalnya, aku tak yakin jika itu adalah prinsip hidupmu. Aku lebih percaya bahwa itu adalah ‘nasibmu’. Jodoh memang di tangan Tuhan. Namun jika engkau tak mengambilnya maka selamanya akan tetap di tangan Tuhan.
  Di akhir noveletnya yang berjudul ‘Pudarnya Pesona Cleopatra’, Kang Abik mengutip perkataan Kahlil Gibran bahwa, “Cinta itu sukar menemui kedalamannya sampai datang saat perpisahan.”
 Kawan, bagaimana engkau bisa merasakan indahnya cinta karena perpisahan jika kau tak pernah sama sekali membersamainya?
Sudahlah, apapun itu, jangan dianggap serius, Kawan! Ini hanya goresan dari sahabatmu (saja).
  Kawan, aku ingin menangis ketika menuliskan risalah ini. Tapi, aku tak ingin meneteskan air mata untuk hal-hal seperti ini. [Untuk mewakili perasaan, aku sengaja menukil kalimat ini dari novel karya Adian Husaini, berjudul ‘KEMI: Cinta Kebebasan yang Tersesat’]
 Disaksikan malam yang bertaburkan bintang-gumintang, dari hatiku yang paling dalam, aku (hanya) ingin berkata: Selamat Ulang Tahun, Kawan! Teruntuk Ka’ Ahmad Muflihin. Semoga hidupmu benar-benar dimulai pada umur yang ke-21 ini! [Dari Ka’ Sams]

You Might Also Like