Objektivitas TV One?
Pada artikel ini, saya tidak akan berbicara jauh tentang peran media dalam pembentukan opini di masyarakat. Saya hanya akan berbicara tentang salah satu kesukaan saya, yakni sepak bola. Barusan saja, di Tv One, saya menyaksikan sebuah review tentang pertandingan sepak bola tadi malam, yakni antara Atletico madrid melawan Real Madrid. Entah demi mengejar keuntungan materil semata, atau memang Tv One yang tidak menyukai Real Madrid, berita yang ditampilkan cenderung ingin memberikan citra buruk bagi Real Madrid.
Diawali dengan pendapat atau tagline yang tertulis di bawah layar, “Gol Benzema Offside?”, seorang pemandu berita mengatakan bahwa kontroversi terjadi tentang gol Benzema yang dianggap offside oleh pihak Atletico Madrid. Pada tayangan ulang, memang sempat terlihat protes yang diajukan oleh Diego Simeone (pelatih Atletico Madrid). Akan tetapi, bahkan setelah pertandingan usai, pelatih Atletico Madrid tersebut tidak memberikan pendapat soal wasit. Tentu saja hal tersebut dikarenakan ia telah melihat tayangan ulang bahwa gol Benzema memang tidak offside. Yang menarik dari pemberitaan di Tv One tersebut, walaupun dituliskan pada tagline-nya bahwa “Gol Benzema Offside?”, pihak Tv One tidak menayangkan ulang dari garis tepi yang dapat menunjukkan apakah gol tersebut benar-benar offside atau tidak. Mungkin, Pihak Tv One sudah tahu bahwa apabila diambil dari garis tepi tersebut, maka akan terlihat jelas bahwa gol Benzema tidaklah offside. Dan itu sama saja dengan menjawab tagline yang ditulis oleh pihak Tv One sendiri. Bahwa “Gol Benzema Tidaklah Offside”.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemberitaan tentang Diego Costa (Striker Atletico Madrid) yang dilanggar Sergio Ramos (Bek Real Madrid) akan tetapi tidak diberikan penalti. Lagi-lagi Tv One seolah-olah ingin memberitakan bahwa Real Madrid kembali diuntungkan oleh wasit. Padahal dari tayangan ulang (yang hanya diputar sekali oleh pihak Tv One) menayangkan bahwa kontak fisik yang terjadi sangatlah minim. Dan untuk kedua kalinya tagline kedua Tv One dapat dibantah.
Terakhir, tag line dari stasiun Tv milik keluarga Bakrie ini menunjukkan bahwa Diego Costa dituduh berpura-pura terjatuh oleh wasit, dan itu memicu ketegangan dari staff pelatih. Akan tetapi, bagi orang yang menyaksikan pertandingan tersebut, terlihat jelas bahwa Diego Costa memang melakukan diving dan layak menerima kartu kuning. Diego Costa jatuh seolah-olah ia dilanggar oleh pihak lawan. Akan tetapi, dalam tayangan ulang pada pertandingan tersebut tidak terlihat kontak fisik yang terjadi dan yang terlihat jelas justru kepura-puraan yang ditunjukkan oleh Diego Costa pada saat dia terjatuh.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pertandingan antara Atletico Madrid vs Real Madrid memang berlangsung panas dan sengit. Akan tetapi, sungguh tidak bijaksana apabila Tv One berlebihan dalam memberikan review. Terlebih review yang diberikan cenderung berat sebelah. Atau mungkin hal tersebut merupakan cerminan dari sikap Tv One dalam memandang suatu hal. Ada sedikit saja isu yang menarik, maka Tv One akan mengolahnya seolah-olah terjadi kontroversi yang besar. Sehingga menjadi menarik untuk disaksikan.
Saya memang menyukai Real Madrid. Akan tetapi secara objektif saya akan mengakui apabila Real Madrid diuntungkan atau dirugikan wasit. Tayangan yang baru saja ditampilkan Tv One membuat saya berpikir, bahwa media benar-benar mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk opini di masyarakat. Tidak jarang, masyarakat yang tidak memahami sebuah kasus secara mendalam, akan tetapi dengan adanya suguhan dari Stasiun TV, masyakarat dapat membenci bahkan mengutuk sebuah kasus yang belum tentu benar. Semuanya tergantung dari tingkat objektivitas yang diusung oleh stasiun TV yang memberitakan. Sama halnya dengan perkara sederhana tentang pertandingan sepakbola di atas. Bisa saja dan bukan tidak mungkin bagi orang yang tidak menyaksikan pertandingan tersebut dan hanya menyaksikan pemberitaan “berat sebelah” dari Tv One, maka orang tersebut akan membenci dan mengutuk Real Madrid. Entahlah. Pada akhirnya, sebagai bagian dari masyarakat, saya hanya bisa berharap semoga semua pihak yang terkait dapat memahami hal ini. Karena semua yang kita lakukan, pasti akan diminta pertanggungjawabannya nanti, pasti!
3 Maret 2014
Kawah Condrodimuko, Yogyakarta
Kawah Condrodimuko, Yogyakarta